Indihome dan telkomsel telah diremsikan bahwa kedua anak usaha dari PT Telekomunikasi Indonesia ini melakukan merger per tanggal 1 Juli 2023. Penggabungan Indihome dan telkomsel ini bertujuan untuk efisiensi dalam pemasaran dan penjualan produk. Termasuk di dalamnya adalah Grapari dan Plaza Telkom juga akan disatukan, serta jaringan dan fasilitas lainnya.
Merger Indihome dan telkomsel ini dilatarbelakangi oleh adanya penurunan pada bisnis mobile, selain itu mereka meyakini minat masyarakat untuk beralih menggunakan jaringan fiber dan wifi akan semakin meningkat seiring berkembangnya sector industri telekomunikasi. Apalagi dengan hal ini masyarakat akan merasakan layanan antara mobile dengan broadbrand dan wifi yang terintegrasi dalam satu rumah. Sebenarnya hal ini juga telah dilakukan oleh kompetitor sebelah.
Dalam hal merger antara Indihome dan Telkomsel ini dipastikan tidak akan mengganggu pelayanan terhadap masyarakat, serta dalam proses operasional pengambilan kebijakan perusahaan tetap mengedepankan prinsip Goog Governance (CGC) dan Business Judgement Rules sesuai aturan yang berlaku. Layanan fix broadbrand nantinya akan dialihkan ke Telkomsel dan akan menjadi layanan di bawah Telkomsel. Selain itu merger ini juga menandai refocus bisnis dalam TelkomGroup, yaitu segmen Business to Consumer (B2C) sepenuhnya akan dikelola oleh Telkomsel. Sementara itu Telkom sendiri akan lebih focus dalam menjadi pemimpin pasar pada segmen B2B yang akan menjadi sumber pendapatan baru yang sangat berpotensi untuk pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang.
Sebelumnya proses merger ini ditargetkan akan rampung dan diresmikan pada maret 2023, akan tetapi hal tersebut masih belum bias direalisasikan sesuai terget. Hal ini disebabkan karena sebesar 35% saham dari Telkomsel dimiliki oleh Singapura Telecomunication (Singtel), dan dalam proses merger ini tentu akan mempengaruhi kepemilikan saham di Telkomsel, sehingga perlu pembahasan lebih mendalam oleh para pemegang saham.
IndiHome milik siapa?
Dengan selesainya merger antara Indihome dan Telkomsel ini menjadikan besaran kepemilikan saham berubah, secara efektif Telkom mengalami kenaikan saham menjadi 69,9% di Telkomsel, sementara itu Singtel kepemilikan sahamnya menjadi 30,1%.
